Kamis, 05 Maret 2015

CARA MENYETEL CELAH KATUP


Mengacu pada adanya penyebaran panas (pemuaian), maka pada rocker arm dan ujung batang katup harus terdapat celah katup. Kalau celah katup terlalu longgar atau terlalu sempit, maka akan timbul masalah seperti halnya sebagai berikut: 
a. Jika celah katup terlalu sempit, maka katup akan membuka terlalu awal dan menutup dengan lambat, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya salah pengapian, atau pengapian balik.
b. Jika celahnya terlalu longgar, maka katup akan membuka terlambat dan menutup terlalu cepat, sehingga dapat menimbulkan suara berisik dan getaran.

Karena perannya yang penting, maka dalam menyetel celah katup harus benar, jika tidak maka akan menimbulkan masalah-masalah seperti diatas, dan tentunya umur dari mesin menjadi lebih pendek. Langsung saja kita bahas bagaimana cara menyetel celah katup. Sebelum itu, hendaknya anda menyiapkan peralatan yang akan digunakan:

1. Tool box (obeng minus/plus, kunci ring)
2. Kunci busi
3. Kunci T 12
4. Feeler gauge
5. Majun
6. Buku manual (jika ada)

Mekanisme Katup OHV
Mekanisme Katup OHV

Cara Menyetel Celah Katup

Sebelumnya perlu diperhatikan, bahwa tutorial ini dilakukan pada mesin Toyota Kijang 5K dengan mekanisme katup seperti gambar diatas (OHV), dan FO 1-3-4-2. Namun, anda tidak perlu khawatir jika mobil anda berbeda jenis, karena tutorial dibawah ini mengajarkan tentang konsep dasar cara menyetel katup, jadi untuk mesin dan mekanisme katup yang berbeda dapat menyesuaikan.

A. Persiapan

1. Siapkan mesin, alat dan bahan yang diperlukan.
2. Periksalah oli mesin, air radiator dan bahan bakar.
3. Hidupkan mesin untuk pemanasan kurang lebih 5 menit.
4. Membuka cover kepala silinder.

B. Cara Menyetel Celah Katup

1. Putar poros engkol hingga tanda pada puli poros engkol tepat dengan angka 0 pada tutup rantai timing.
2. Menentukan top kompresi silinder 1 atau 4, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Pada saat memutar poros engkol sambil memperhatikan katup masuk silinder mana yang bergerak. Lihatlah katup masuk atau push rod katup masuk pada silinder 1 atau 4 sambil menggerak-gerakkan puli poros engkol.
b) Apabila yang bergerak push rod katup masuk silinder 4 pada saat anda menggerak-gerakkan atau memutar poros engkol, berarti ketika tanda pada puli tepat dengan tanda 0 : yang sedang mengalami top kompresi adalah silinder 1. Begitu juga sebaliknya.

3. Menentukan katup-katup yang boleh disetel pada saat top kompresi silinder 1 atau 4. Caranya dengan melihat diagram/tabel proses kerja silinder atau bisa juga dengan menggerak-gerakkan puli poros engkol sambil melihat push rod katup yang tidak bergerak. Push rod yang tidak bergerak maka boleh disetel.

4. Setel celah katup sesuai spesifikasi. Penyetelan dilakukan dengan cara:
a) Mengendorkan mur 12 menggunakan kunci ring 12.
b) Menempatkan atau memasukkan feeler gauge ke dalam celah antara rocker arm dengan batang katup.
c) Melakukan penyetelan dengan mengubah (mengencangkan/mengendorkan) baut penyetel dengan obeng.
d) Setelah celah katup telah benar/sesuai, kencangkan mur penahan sambil menahan baut penyetel agar tidak bergerak. Lalu cek kembali celah katup dengan merasakan tarikan/gesekan dari feeler gauge. Ulangi cara tersebut jika belum menemukan kesesuaian.

5. Putar poros engkol 1 putaran (360°) sehingga tanda pada puli bertepatan dengan tanda 0 pada tutup rantai timing.
6. Menyetel celah katup untuk katup-katup yang belum disetel sesuai spesifikasi.
7. Coba hidupkan mesin, apakah sudah halus atau belum? Jika sudah maka anda berhasil.
8. Menutup kembali kepala silinder, lalu memasang komponen lainnya.
9. Bersihan objek kerja, alat, dan juga tempat kerja.

Kesalahan yang Sering Terjadi

1. Salah menentukan top kompresi silinder.
2. Salah menentukan katup yang boleh disetel.
3. Salah dalam menggunakan feeler gauge.
4. Piston lupa dan belum ditopkan.
5. Celah terlalu kendor atau terlalu rapat.

http://ottologi.blogspot.com/2013/09/cara-menyetel-celah-katup.html

TUNE-UP DIESEL

TUNE UP 
URAIAN
TUNE-UP Merupakan pekerjaan perawatan rutin atau servis ringan yang dilakukan secara periodik atau saat mesin mobil mengalami gangguan-gangguan kecil. Tune-up dilakukan biasanya setelah kendaraan mencapai jarak tempuh 10.000 - 15.000 km. Maksud mengembalikan tenaga mesin seperti semula.
Pemeriksaan, pembersihan, penggantian, dan penyetelan komponen atau bagian-bagian mesin menjadi bagian tune-up dengan berbagai prosedur yang ditempuh
TUJUAN TUNE UP
            Tune up merupakan usaha untuk mengembalikan kondisi mesin seperti semula apabila kendaraan mengalami gangguan dan kerusakan akibat pemakaian secara terus menerus. Tujuan dari Tune up adalah agar kendaraan tetap menghasilkan tenaga yang maksimal dan senantiasa dalam kondisi baik.    
TUNE UP MOTOR DIESEL
Sistem Pendinginan
Energi yang dimasukan didalam motor berupa bahan bakar hanya kira-kira 30% yang dapat diubah menjadi energi mekanis (gerak). Sisanya sebesar 70% hilang percuma berupa kalor sebesar 25-30% melalui pendinginan dari motor. Sistem pendinginan mempunyai tugas untuk menyerap panas mesin yang kemudian akan disalurkan atau dikeluarkan kembali ke udara luar.
 Di bawah ini adalah prosedur pemeriksaan sistem pendinginan dalam tune up :
a.     Periksa tinggi air pendingin
Jika tinggi air pendingin kurang dari batas full maka isilah hingga garis batas full tersbut pada tangki
b.     Periksa kualitas air pendingin
Perksalah apakah air tercampur oli atau kotoran dan apakah menimbulkan karat.
c.      Periksa cara kerja tutup radiator
Dengan menggunakan alat tes tutup radiator, periksa tekanan pegas dan dudukan katupvakum dari tutup radiator. Jika tutup radiator membuka pada tekanan dibawah angka spesifikasi : STD = 0.75 – 1.05 dengan limit 0.6 kg/cm. Jika tutup radiator rusakmaka tutup tersebut harus diganti.

Memeriksa/mengganti/menyetel tali kipas. 
Periksa tali kipas dari kemungkinan aus dan retak. Hal ini dapat menyebabkan tali kipas putus dan mesin panas atau naik temperaturnya. Periksa kekerasan tapi kipas. Bila terlalu kendor atau terlalu kencang harus disetel kembali. Kekerasan tali kipas=bila ditekan dengan kuat (10 kg) kelengkungan tali kipas 7-11 mm.
Dalam tune up ada dua langkah pemeriksaan tali kipas yaitu :
a.     Pemeriksaan secara visual.
Memeriksa tali kipas kemungkinan terdapat :
-         Retak sudah buruk.
-         Persinggungan tidak sempurna antara tali dan pully.
-         Terdapat oli atau gemuk pada tali kipas tersebut.
b.     Periksa dan stel kekencangan tali kipas.
Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar 98N/10kg diantara dua pulli, stel bila perlu, lihat spesiikasi kelenturan tali pulli diantara alternator dan pompa air.
Antara :         kipas dan alternator, jarak kelenturan 7 – 11 mm.
                      Engkol dan kompresor, jarak kelenturan 11 – 14 mm.
 
Memeriksa/membersihkan/mengganti filter udara, solar dan oli.
Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor dapat menghambat aliran udara yang masuk sehingga putaran mesin tidak stabil. Bersihkan saringan udara dengan mengembuskan udara bertekanan dari arah dalam ke luar. Jika sudah terlalu kotor dan rusak, saringan harus diganti.
Cara pengerjaannya adalah :
-   Buka elemen saringan udara
-   Untuk membersihkan elemen, tiupkan udara kompres dari bagian dalam seperti pada gambar.

Periksa juga filter solar (fuel filter). Bila saringan solar kotor dapat menyebabkan suplai solar terlambat hingga mesin tersendat-sendat. Bersihkan saringan bensin dengan mengembuskan udara bertekan dari arah luar (out) ke arah masuk (in).
 
Memeriksa baterai (accu).
a.     Periksa batterai secara visual, dari kemungkinan yang bisa terjadi :
Periksa terminal dan klem pengikatnya. Bila kotor dan longgar, menyebabkan suplai arus kurang, harus dibersihkan dengan cara mengampelas dan mengeraskan klem pengikatnya.
b.Ukuran berat jenis elektrolit.
Tambahkan air accu (bukan accu sur) jika kurang. Periksa berat jenis air accu dengan menggunakan alat Hidrometer, sedot air accu hingga masuk ke dalam hidrometer dan baca hasil pengukurannya. Berat jenis air accu yang baik = 1,26 - 1,28. Jika kurang dari ketentuan menyebabkan saat stater kurang kuat, baterai harus disetrum (charger).


Oli mesin.
Bila oli sudah hitam dan encer, oli harus diganti. Ganti oli dilakukan setiap 3.000 km atau jenis oli tertentu mencapai 5.000 km, tetapi jika oli sering kurang atau habis harus segera dilakukan perbaikan pada sistiem pelumasan oli.
Cara Pengerjaanya adalah :
-         Periksa tinggi oli
Tinggi oli harus berada diantara tanda “L” dan ”F”. Jika kurang maka periksa apakah terdapat tanda-tanda kemungkinan ada kebocoran, lalu tambah oli mesin setidaknya sampai tanda “F” (fuel)
-         Periksa kualitas oli.
Periksa Oli apakah ada kemungkinan oli sudah kotor, kemasukan air maupun telah berubah warna. Maka gantilah oli dengan yang baru.
-         Ganti saringan oli.
-         Buka saringan oli dengan SST .
-         Sebelum memasang filternya yang baru, sebaiknya beri sedikit oli terlebih dahulu pada seal filter.
-         Untuk pemasangan, cukup dengan mnggunakan tangan saja.
-         Setelah mesin dihidupkan, periksa oli dari kemungkinan kebocoran dan periksa kembali tinggi oli.
 
memeriksa/menyetel celah katup
      Periksa celah katup dari kemungkinan terlalu renggang/sempit, bila celah katup terlalu renggang mesin panas dan tenaga kurang. Sebaliknya bila terlalu sempit bahan bakar (solar) boros dan mengeluarkan asap hitam. Untuk itu, bila celah katup tidak benar harus disetel lagi, dengan cara:
a) Topkan silinder nomor satu pada TMA.
b) Lakukan penyetelan dengan urutan dari depan: buang- isap- isap- buang.
c) Untuk ukuran celah katup Ex 0,25mm In 0,20 mm (khusus mitsubitshi kuda).
d) Kemudian putar puly 1kali/ putaran 360 .posisikan silinder no 4 pada TMA.
e) Ukur/ stel celah katup dengan urutan: buang- isap- isap- buang.
Catatan:
-gunakan fuller yang masih baik (belum aus).
-pada saat menyetel tarikkan fuller gauge harus lurus.
-Setiap jenis/merek kendaraan memiliki ketentuan ukuran celah katup sendiri-sendiri, dapat dilihat pada buku petunjuk perawatan mobil. Contoh mitsubitshi kuda, katup masuk = 0,20 mm, katup buang = 0,25 mm.
 
Membersihkan injector dengan menggunakan injector cleaner.
Injector berfungsi untuk menyemburkan bahan bakar ke ruang bakar mesin.
Masalah yang sering terjadi pada injector:
1.     Lemahnya semburan bahan bakar
Jarum injector yang tersumbat kotoran akan menyebabkan tidak kuatnya semburan bahan bakar dari injector ke ruang bakar.
2.     Kebocoran injector
Kebocoran terjadi ketika jarum injector tidak bisa menutup rapat setelah selesai menyemburkan bahan bakar.
Cara pengerjaanya:
Isi tangki dengan cairan pembersih (injector cleaner) untuk menghilangkan air, belerang, atau jamur  yang mungkin berada di injector.

Kalibrasi Injector 
Tujuan kalibrasi Injector:
Kalibrasi Injector diesel ini gunanya agar injector bisa kembali prima, jadi konsumsi solar kembali irit, mesin tidak pincang, dan tidak mengeluarkan asap hitam.
Cara pengerjaanya:
Lepas Injector, kemudian di uji dengan alat khusus ultrasonic. Alat tersebut berfungsi  untuk mengetahui debit bahan bakar, pola semburan bahan bakar, dan ada tidaknya kebocoran pada jarum injector.

http://201252028.blogspot.com/2013/04/langkah-langkah-tune-up-pada-mesin.html

TUNE-UP Mobil Bensin

TUNE-UP mobil bensin

Cara Tune Up Mobil – Cara Tune Up Yang Benar. Bagi anda yang mempunyai mobil dan anda ingin mengetahui apa saja sih yang di perbaikin saat mobil kita di Tune Up dan pada pertemuan kali ini saya akan berbagi ilmu cara tune up mobil secara rincin dan pengertian tune up yang benar. Biasanya tune up dilakukan agar kendaraan anda lebik baik dan nyaman saat di kendarai atau istilahnya di periksa oleh dokter.
Pengertian Tune Up di bawah ini kami rangkum secara detail agar anda dapat memahami apa sajacara tune up mobil dan apa saja yang perlu di service saat mobil anda di tune up. Berikut ini cara tune up mobil yang saya rangkum secara detail. Simaklah dengan seksama.

Alat Yang Digunakan Untuk Tune Up

Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya :
  1. Fuller Gauge
  2. Kunci Pas Ring
  3. Obeng Min (-) dan Obeng Plus (+)
  4. Tachometer
  5. Timing Light
  6. Tester Kompresi
  7. Multi Tester
  8. Hidro Meter

Prinsip Kerja Tune Up

Dalam pelaksanaannya bagian-bagian yang di periksa dalam system tune up mesin adalah sebagai kerikut :
  1. System Pendinginan
  2. Tali Kipas (Van Blet)
  3. Saringan Udara (Air Filter)
  4. Batteray
  5. Celah Katub
  6. Oli Mesin
  7. Busi
  8. Kabel Tegangan Tinggi
  9. Distributor
  10. Platina (Breaker Point)
  11. Governor Adventure
  12. Vacum Adventure
  13. Mengetes Kompresi
  14. Sudut Dwell
  15. Sudut Pengapian

Cara Tune Up Mobil Yang Benar

Memeriksa Sistem Pendinginan 
  1. Periksa tinggi air pendinginan pada tengki cadangan, jika kurang tambahkan hingga sampai batas garis full dan jangan lupa memeriksa kualitas air pendingin, apakah sudah berubah warna, menimbulkan karat, tercampus dengan oli atau kotoran/ gantilah air pendingin jika perlu.
  2. Periksa klem selang radiator,sekaligus selangnya, apabilaterjadi kebocoran segera perbaiki, jika sudah rusak dapatdi ganti dengan yang baru.
  3. Periksa cara kerja tutup radiator, dengan menggunakan alat tester tutup radiator, periksa tegangan pegas dankedudukan vakumpada tutup radiator dan jika tutup radiator rusak harus di ganti.
Memeriksa Tali Kipas 
  1. Periksa tali kipas (Van Bett) dari kehausan, retak, dan ketengangan ganti jika perlu.
  2. Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar 98N (10kg) di tengah-tengah poli pompa air dan altenator.
  3. Pastikan tali kipas terpasang dengan benar.
Memeriksa Saringan Udara (Air Filter)
  1. Buka dan bersihkan elemen saringan udara dengan menghembuskan udara bertekanan dari arah sebelah dalam.
  2. Jika elemen rusak atausudah terlalu kotor dan susah untuk di bersihkan ganti dengan yang baru.
Memeriksa Batteray (ACCU)
  1. Periksa batteray dari kemungkinan penyangga batteray berkarat, hubungan terminal longgar, terminal berkarat atau rusak.
  2. Pariksa batas air ACCU, air ACCU yang normal harus berada antara batas atas dan batas bawah (Maks dan Mint).
  3. Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sell.
Memeriksa Celah Katup
  1. Periksalah celah katub sesuai denganurutan pengapian dan jumlah silinder pada kendaraan yang kita sedang tune up, jikaada celah kutup yangtidak sesuai maka disetel dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  • Persiapkan kunci-kunci yang dibutuhkan dan kain permbersih.
  • Lalu bukalah tutup kepala silinder.
  • Putar puli poros engkol sesuai dengan pada tanda top 1.
  • Lalu setel klep cilynder no 1 dan 2 (kutup masuk dan buang) sesuai dengan celah kutub yang di anjurkan oleh pabrik.
  • Putar puli 180o searah jarum jam, kemudian setel katub masuk dan buang yang bebas.
  • Lakukan kembali seperticara diatas, sampaisemua kutup selesai di setel.
  • Jangan lupa bersihkan alat yang sudah di pakai dan menyimpan pada tempatnya.
  1. Memeriksa Oli Mesin
  2. Periksa oli dari kemungkinan berkurang, tercampur dengan air atau sudah bekurang tingka pelumasannya.
  3. Pada stik oli, oli harus berada pada antara L dan F, jika lebih rendah maka periksa kemungkinan ada kebocoran lalu tambah oli hingga tanda F.
Memeriksa Busi 
  1. Bukalah busi dari tempatnya.
  2. Periksalah elektroda tengah setiap busi dari pengikisan, pecah atau perselin (keramik) rusak gantilah bila perlu.
  3. Bersihkan busi dengan sikat kawat halus bila di pakai lagi.
  4. Setel celah elektroda busi dengan STT.
Memeriksa (Mengukur) Kabel Tegangan Tinggi
  1. Lepaskan kabel tegangan tinggi dari tutup distributor.
  2. Pada waktu melepas keble busi, tariklah dengan memegang bagian ujung atau pembungkus kabel, jangan memegang pada bagian tengah kabel.
  3. Periksa tahanan kabel dengan menggunakan multi tester, tahan kabel harus berkurang dari 25kg setiap kabelnya.
Distributor 
  1. Periksalah tutup distributor dari kemungkinan retak, kotoran lubang kabel busi, karbon pada bagian dalam tutup distributor apakah masih sisa atau sudah terkikis.
  2. Memeriksa (Mengukur) Celah Platina
  • Periksalah keadaan platina dari bolong, hangus karena terbakar, tidak rata (ada bagian yang tebal dan ada bagianyang tipis), jika perlu ganti.
  • Periksalah celah platina dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Putarlah puli poros engkol dan posisikan poros distributor pada salah satu sudutnya sampai celah pada platina terbuka penuh. Gunakan fuller gauge yang sesuai dengan ukuran yang di anjurkan oleh pabrik untuk mengukur celah platina.
  2. Jika celah platina terlalu besar atau kecil, setel celah platina tersebut.
  3. Jangan lupa memberikan sedikit gemuk pada poros distributor yang bersentuhan dengan bagian platina.
Gover Adventure 
  1. Periksalah governour adventure dari kotoran, kekurangan pelumas, apakah pegasnya masih berfungsi seperti seharusnya.
Vacum Adventure 
  1. Periksalah vacum dari kemungkinan tersumbat, hisapan bocor, berkarat atau rusak.
  2. Periksalahjuga selang vakum jangan sampai selangnya sudah kaku, terdapat sobekan atau tersumbat.
Mengetes Kompresi
  1. Lakukan tes kompresi dengan langkah – langkah :
  • Lepaskan kabel busi dari tempatnya satu persatu.
  • Masukan bagian bawah yang berderat dari alat tes kompresi ke dalam lubang busi, lalu putar dengan tangan sampai kencang.
  • Starter mesu sampai beberapa kali, dengan catatan pedal gas di tekan sampai penuh.
  • Lihat arah jarum pada tester berada pada angka berapa. Bila bagus dia menunjukan angka 11-12 BAR.
  • Tekan tombol pembuang gas, untuk mengembalikan posisi jarum jam ke angka nol.
  • Ulangi cara tersebut di atas untuk mengetes kompresi silinder yang lain.
Memeriksa Sudut Dwell
  1. Pariksalah sudut dwell dengan tachmometer.
  2. Sudut dwell yang di anjurkan adalah 52o kurang lebih 2o.
Memeriksa Sudut Pengapian
  1. Periksalah sudut pengapian dengan timing light.
  2. Sudut pengapian harus tepat derajatnya dengan mesin yang sedang kita tune up.
Sekiranya begitu sobat yang saya ketahui cara tune up mobil secara detail. Semoga kutipan yang saya share kali ini dapat menambah wawasan anda untuk mengetahui cara tune up yang benar dan apa saja yang di service saat mobil anda di tune up. Sekian dan terima kasih.

http://darnoynmt.blogspot.com/2013/01/tune-up-mobil-bensin.html